Selasa, 14 April 2020

Pelajaran Menghormati Alam dari Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 tidak dapat disangsikan merupakan sebuah palu godam yang menggetarkan berbagai sektor dan menyebabkan kelumpuhan ekonomi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya diberbagai sudut dunia. Hampir setiap orang didunia terdampak baik langsung maupun tidak langsung. Semua orang menjalani rutinitas ‘normal’ yang baru, kerja dan belajar dari rumah digalakkan, perekonomian terhambat, produksi menurun drastis dan banyak pekerja dirumahkan bahkan mengalami pemutusan kerja.

Namun, dibalik berbagai berita menyedihkan seputar COVID-19 terselip berbagai berita positif dari sisi lingkungan hidup. Diberbagai belahan dunia kita menyadari betapa perbaikan kualitas udara meningkat seiring dengan turunnya polusi dan emisi gas rumah kaca, foto betapa birunya langit Jakarta pun sempat menghiasi linimasa berbagai media sosial karena bukan pemandangan yang lazim beberapa dekade terakhir ini. Namun dapatkah kita memandang sebagai sebuah anugerah?
 

Klik senyumnya..dapatkan Bonus & uang gratisnnya..Rahasia menggandakan uang secara halal, benar, terpercaya  pasti..
 
 
 https://vip.bitcoin.co.id/ref/gemilangorbit

Rahasia Sumber Duit Makmur Berkembang..

klik banner dibawah ini..

Kepala Program Lingkungan PBB (UNEP), Inger Andersen, telah memperingatkan kita agar tidak memandang berita baik ini sebagai sebuah anugerah bagi lingkungan karena bagaimanapun, berbagai berita positif muncul diatas berita-berita yang penuh dengan kisah menyedihkan dari berbagai penjuru dunia. Ada baiknya bahwa momen COVID-19 ini dapat kita maknai sebagai sebuah pelajaran berharga bagi umat manusia. Lalu, pelajaran apa saja yang dapat kita petik dari Pandemi ini?

*Planet yang sehat adalah Planet dengan penyakit yang lebih sedikit*
Pandemi COVID-19 patutnya kita jadikan momentum untuk mengubah pola hidup kita menjadi lebih bersih dan hijau. Hanya dengan perubahan pola hidup sistemik dalam jangka panjanglah yang mampu menjamin langit kita tetap terlihat biru, tidak hanya dalam masa pandemik saja. Setiap kebijakan ekonomi dan pembangunan yang dirancang sebaiknya mampu untuk tetap memikirkan daya dukung lingkungan dengan cara meningkatkan investasi disektor energi terbarukan, transportasi publik yang hijau serta kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan. 

Dengan mengambil arah kebijakan yang lebih berpihak pada masa depan lingkungan yang berkelanjutan, banyak sekali manfaat yang dapat diambil. Bukan hanya meningkatnya kualitas hidup karena menurunnya emisi, membaiknya kualitas udara dan juga kualitas lingkungan, namun juga berpotensi dapat mencegah kerusakan yang lebih parah akibat perubahan iklim semisal penurunan produksi bahan pangan karena iklim yang tidak menentu atau semakin bermutasinya berbagai penyakit baru yang sangat berpotensi menjadi pandemik dimasa depan. 

Munculnya berbagai penyakit baru juga merupakan bagian dari tantangan umat manusia di masa depan. Kesehatan planet bumi memainkan peran penting dalam menentukan penyebaran penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang berasal dari patogen yang berpindah dari hewan ke manusia. Maraknya penyakit zoonosis merupakan harga mahal yang harus dibayar umat manusia akibat sistem pembangunan ekonomi yang ada tidak atau belum sepenuhnya berkelanjutan dari sisi kesinambungan lingkungan.

cariuangtambahan.jpg
 
Selama ini alam tidak diberikan penghormatan yang layak dan diekspoitasi secara berlebihan. Hutan rimba dirambah secara paksa demi kepentingan industri, pertambangan dan demi alasan kesejahteraan tanpa mempertimbangkan keseimbangan alam. Urbanisasi secara massif dan ledakan penduduk telah membawa manusia semakin dekat dengan habitat berbagai spesies binatang yang mungkin selama ini tidak familiar. 
 
Alih guna lahan hutan rimba ini juga mendorong maraknya angka perdagangan illegal satwa liar. Semua aktifitas manusia tersebut meningkatkan interaksi antara hewan liar dan manusia serta semakin meningkatkan kemungkinkan perpindahan virus yang ada di hewan liar ke manusia. Bahkan, ditengarai sekitar 75 persen penyakit baru dan infeksi yang mewarnai dunia kesehatan dalam satu abad belakangan ini didominasi oleh penyakit dan infeksi zoonosis .

*Alam liar harus tetap dibiarkan liar*
 
Ekspansi umat manusia di permukaan bumi telah mengubah hampir 75 persen bentuk permukaan bumi, merampas habitat satwa liar dan menyudutkan keanekaragaman hayati dan memberikan tekanan massif sehingga membuatnya semakin kecil. Namun, kita harus menyadari bahwa alam memainkan peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup kita sendiri: alam menyediakan oksigen bagi kita, mengatur pola cuaca kita, menyerbuki tanaman kita, menghasilkan makanan, pakan, dan serat kita, tetapi alam menghadapi tekanan luar biasa dengan gaya hidup yang kita nikmati saat ini.

Hal ini diperparah dengan aktifitas perekonomian manusia yang luar biasa bergantung pada bahan bakar fosil semisal batu bara dan bahan bakar minyak yang tidak hanya menyebabkan polusi namun juga pemanasan global dan perubahan iklim. Perubahan ekstrim terhadap iklim bumi dipadukan dengan cepatnya pertumbuhan penduduk, perubahan demografi, perubahan lingkungan, dinamika kondisi sosial dan pesatnya pertumbuhan industri ditengarai oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) menjadi berbagai faktor utama yang menyebabkan mudahnya virus baru bermutasi dan bertransmisi dari hewan ke manusia. Untuk itu dalam rencana pembangunan, amatlah penting untuk memberikan alam ruang yang cukup serta penghormatan yang pantas demi terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan stabilitas alam. 
 
Alangkah bijaknya dengan adanya momentum pandemi COVID-19 ini dapat semakin menyadarkan kita pentingnya menjaga keseimbangan alam. 
 
*"Hutan yang Liar" haruslah dijaga agar tetap "liar"*
 Momen pasca COVID-19 merupakan saat untuk memulihkan hutan kita, menghentikan deforestasi, berinvestasi dalam pengelolaan kawasan lindung, dan mendorong pasar untuk memilih produk-produk yang memiliki label bersahabat dengan alam dan bebas deforestasi. Rantai perdagangan satwa liar harus diputus. Umat manusia juga harus belajar kembali makna sebenarnya dari menjaga kondisi kebersihan dan makna gaya hidup hijau.

*Membangun ‘ekonomi yang berbeda’*

Apabila umat manusia semakin mahir dalam mengelola alam, semakin baik pula kita dalam mengelola kesehatan manusia. Inilah sebabnya mengapa kerangka kerja keanekaragaman hayati pasca-2020 yang disetujui oleh negara-negara di dunia pada tahun ini sangat penting. Pilar penting dalam rencana pemulihan pasca- pandemi COVID haruslah dibentuk dalam sebuah kerangka kerja global yang ambisius, terukur, dan inklusif, karena menjaga keanenaragaman hayati adalah bagian tidak terpisahkan dari sistem pendukung kehidupan kita. Terlebih lagi bila kita mengingat bahwa produksi obat-obatan memiliki ketergantungan besar dari berbagai tumbuhan dan sumber daya hayati lainnya. 
 
 
www.akademibisnisdigital.com/#/starter/?ref=natabd9e&funnel=Starter1
 info selengkapnya klik disini...

Dan ketika mesin perekonomian mulai berputar lagi, kita perlu melihat bagaimana pengelolaan alam yang bijaksana dapat menjadi bagian dari "ekonomi berbeda". Hal inilah yang harus muncul dan digaungkan, di mana sektor ekonomi dan keuangan yang lebih hijau akan mampu mendorong menjamurnya pekerjaan hijau, pertumbuhan hijau dan cara hidup yang lebih hijau, karena menjaga kesehatan manusia dan kesehatan planet adalah hal yang serupa dan tidak dapat dipisahkan, dan keduanya dapat berkembang tanpa harus mengorbankan satu sama lain.

Tentunya semua pilihan untuk berubah kearah yang lebih baik tidak hanya bergantung pada pemerintah maupun industri saja. Perubahan perilaku secara fundamental dari seluruh komponen masyarakat sangat penting artinya untuk mendorong terjadinya perubahan yang massif disegala lapisan. Dengan adanya perubahan kearah yang positif dari masyarakat tentu akan mendorong perubahan ditingkat pemerintah serta industri. Adanya momen pandemi COVID-19 ini menjadi kesempatan kita untuk berbenah diri dan lebih memberikan penghormatan yang layak kepada bumi ini. 

Mari kita bersama-sama melawan pandemi ini dan mari kita mengubah pola pikir dan gaya hidup kita sehingga kita mampu lahir kembali sebagai manusia yang lebih menghargai dan menghormati alam ini. Cara-cara mudah semisal memilih produk dalam negeri dibandingkan produk impor untuk mengurangi jejak karbon, memilih produk yang memiliki sertifikat berkelanjutan (ISPO, RSPO, SVLK , FSC dll), hingga mengubah perilaku kita dalam konsumsi energi (menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi, mengurangi konsumsi listrik) merupakan langkah langkah mudah yang dapat kita ambil untuk membantu mengurangi tekanan manusia terhadap alam. Apabila setiap dari kita dapat melakukan berbagai langkah mudah ini, saya positif bahwa masa depan dimana manusia dan alam dapat sama-sama meraih kemakmuran tanpa saling merugikan dapat tercapai. Kita tentunya tidak mau pemandangan langit biru hilang seusai masa pandemik ini, bukan?

Ari W Adipratomo, MIR
Penulis adalah Pengamat Isu Perubahan Iklim, - Alumni University of New South Wales, Sydney-Australia, Sekretaris Persaudaraan Pramuka Garuda Dunia cabang Indonesia
 
 
 Solusi Mudah Sehat Sejahtera - Solusi Sehat cegah virus corona (covid-19) Dengan Herbal Alami..
 

Selamat Datang di DavitHerbal

Distributor Nasional Produk Herbal Berkualitas & Terjamin. 

Dapatkan Diskon 10% s/d 30% Untuk Reseller dan Agen Hebat Kami, Segera Gabung Bersama Kami.

Baca Informasi Selengkapnya, Klik >>

http://davitherbal.com/?ref=23

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar